Aku dan Dylan (Episode 7: Awal persahabatan)
Dylan yang baru dimarahi ayanya karena tidak mau belajar masih mengurung diri di dalam lemari. Ibunya tak berhasil membujuk, bocah lelaki 7 tahun ini tetap tak bersuara di dalam sana. Dalam kesunyian, ak mendengarnya sedikit terisak, tapi ak tak mau bertanya, bukankah anak lelaki akan malu jika ada yang tahu ia menangis?
Membujuk Dylan keluar sama artinya dengan membuatnya semakin bertahan di dalam. Aku putuskan untuk berpura-pura cuek dan bermain sendiri. Robot dan monyet bersaing mendapatkan puing-puing untuk membangun gedung. Peralatannya sederhana: 1 robot, 1 boneka monyet, 1 perangkat mainan yg disusun2 bisa jadi gedung, laba-laba, dll (ga tau namany apa ya?)
Pintu lemari yang tadi tertutup rapat perlahan merenggang, penghuni di dalamnya mulai penasaran, aku semakin bersemangat bermain. Dylan rupanya tak tahan, ia keluar dan ikut memainkan. Dia memilih robot, aku memainkan monyet. Akhirnya kami sepakat untuk menamai karakter. Dylan adalah Abot, Aku adalah Monkey. Hari ini, tidak belajar, kami bermain dan sesekali diselingi curhat. Akhirnya Abot and Monkey mulai menjadi sahabat, bukan guru dan murid.
Posted on July 30, 2012, in I am a Teacher and tagged fun teaching, math Tutor, private math tutor jakarta, private teacher. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0